[Medan | 10 Juni 2025] Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terkoreksi tajam sebesar 2,82% ke level Rp 3.450 per saham pada perdagangan Kamis (5 Juni 2025), menyusul keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menghentikan sementara operasional PT Gag Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat.
Langkah ini diambil setelah adanya keluhan masyarakat mengenai dampak aktivitas pertambangan terhadap lingkungan dan sektor pariwisata di kawasan tersebut. PT Gag Nikel merupakan anak usaha ANTM yang dimiliki sepenuhnya secara tidak langsung melalui Asia Pacific Nickel Pty Ltd.
Menurut pernyataan Bahlil, PT Gag Nikel saat ini menjadi satu-satunya entitas tambang aktif di Pulau Gag. Perusahaan mulai beroperasi setelah memperoleh kontrak karya (KK) pada 2017 dan mulai berproduksi sejak 2018. Untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi, Kementerian ESDM mengirimkan tim inspeksi ke lokasi tambang.
Data dari laporan tahunan ANTM tahun 2024 menunjukkan bahwa cadangan nikel terukur PT Gag Nikel cukup besar, yaitu 11,96 juta wet metrik ton untuk jenis limonite dan 44,08 juta wet metrik ton untuk jenis saprolite.
Meski tambang utama ANTM berada di Maluku Utara, Gag Nikel merupakan tambang nikel kedua terbesar dari sisi cadangan. Diperkirakan kontribusi produksi dari Gag Nikel mencapai sekitar 15–18% dari total produksi ANTM. Dengan begitu, gangguan sementara terhadap operasional di Gag Nikel dinilai tidak berdampak besar secara keseluruhan, meski tetap menimbulkan kekhawatiran pasar.