[Medan | 28 Juli 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,17% ke level 7.543 pada perdagangan hari Jumat (25/7/2025). Kenaikan ini menjadi catatan tertinggi sepanjang tahun 2025 dan menandai reli mingguan sebesar 3,17%.
Kenaikan ini dipicu oleh sentimen positif dari kesepakatan dagang AS-Jepang yang menurunkan tarif impor dari 25% menjadi 15% serta optimisme pasar terhadap laporan keuangan semester I sejumlah emiten unggulan, terutama dari sektor perbankan dan teknologi.
Memasuki pekan ini, IHSG diproyeksikan masih berpeluang melanjutkan penguatan, meski volatilitas akan meningkat. Menurut analis CNBC Indonesia Research, indeks akan bergerak di kisaran 7.450 – 7.600 dengan kecenderungan menguji level resisten 7.600 jika sentimen global mendukung.
Salah satu agenda utama yang akan menentukan arah IHSG adalah rapat kebijakan moneter The Fed pada 29–30 Juli 2025 waktu AS. Berdasarkan data CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga pada pertemuan Juli ini sangat rendah, hanya sekitar 4,7 %. Sebaliknya, pasar memberi peluang lebih besar, sekitar 60%, untuk pemangkasan suku bunga terjadi pada pertemuan September.
Namun, ketidakpastian tetap tinggi mengingat Presiden AS Donald Trump sebelumnya menekan Ketua The Fed Jerome Powell agar segera memangkas suku bunga lebih agresif demi mendukung pertumbuhan ekonomi.
Selain keputusan suku bunga The Fed, pekan ini pasar juga akan mencermati rilis data inflasi Indonesia Juli 2025, yang akan memberikan sinyal arah kebijakan Bank Indonesia ke depan, serta lanjutan musim laporan keuangan emiten yang diprediksi memberikan katalis positif bagi IHSG. Agenda lainnya adalah perkembangan negosiasi dagang AS dengan sejumlah mitra strategis yang berpotensi mempengaruhi sentimen pasar global.