[Medan | 6 Februari 2025] Perusahaan milik konglomerat Indonesia, Prajogo Pangestu, yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), dikabarkan akan membawa anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (CDI), untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran saham perdana (IPO).
Menurut laporan perusahaan tahun 2024, CDI telah memiliki empat kapal untuk mengangkut produk kimia dan menargetkan kepemilikan 13 hingga 15 kapal pada tahun 2025. Saat ini, CDI mengoperasikan empat kapal pengangkut minyak, bahan kimia, dan gas bumi, yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi operasional serta memperkuat rantai pasok berkelanjutan melalui layanan transportasi laut global.
Ke depan, Chandra Asri Group berencana memperluas armadanya dengan mengakuisisi kapal tambahan guna meningkatkan daya saing dan membuka peluang bisnis baru dengan pihak ketiga. Selain itu, TPIA juga berencana membangun pabrik CA-EDC (Chlor Alkali-Ethylene Dichloride) dengan investasi sebesar US$1 miliar, yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2027.
Analis Mirae menilai bahwa akuisisi Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP) akan menjadikan TPIA sebagai perusahaan solusi kimia terbesar kelima di Asia Tenggara, sejalan dengan strategi ekspansi globalnya. TPIA juga menargetkan pertumbuhan pendapatan lebih dari 400% dalam dua tahun mendatang.
Selain itu, usaha patungan (joint venture) antara Glencore Plc. dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) telah mengamankan pinjaman sindikasi senilai US$1 miliar melalui Aster Chemicals and Energy. Aster Chemicals and Energy, yang merupakan anak usaha Chandra Asri Petrochemical Group Company Pte. Ltd. (CAPGC) dengan kepemilikan 80% oleh Chandra Asri Group dan 20% oleh Glencore, akan menjadi pihak utama dalam pinjaman ini. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung investasi lebih lanjut pasca-akuisisi SECP oleh TPIA.