[Medan | 2 Oktober 2024] PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), perusahaan yang bergerak dalam eksplorasi, pembangunan, penambangan, dan pemrosesan berbagai sumber daya mineral, khususnya tembaga dan emas ini mencatatkan transaksi saham crossing senilai Rp 30,01 triliun pada penutupan perdagangan Selasa (1/10/2024).
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan transaksi ini melibatkan 3,15 miliar saham di pasar nonreguler dengan harga rata-rata Rp 9.500 per saham. Transaksi tutup sendiri tersebut dilakukan dua kali di atas harga pasar saham AMMN, yang saat ini berada di Rp 9.350 per saham. Sementara di pasar reguler, AMMN mencatat transaksi sebesar Rp 294,12 miliar dengan 31,74 juta saham diperdagangkan di harga rata-rata Rp 9.266 per saham.
Transaksi crossing saham ini, melibatkan Keluarga Panigoro dan Grup Salim, yang turut mendongkrak total nilai transaksi pasar saham menjadi Rp 41,66 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) naik menjadi Rp 13,05 triliun. Di sisi lain, IHSG ditutup menguat 1,52% ke level 7.642, sementara saham AMMN naik 0,81% ke Rp 9.350 per saham.
Peningkatan transaksi ini terkait dengan peresmian smelter tembaga oleh Presiden Jokowi pada 23 September 2024, yang berlokasi di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Smelter ini memiliki kapasitas produksi 220.000 ton katoda tembaga, 18 ton emas, 55 ton perak, dan 850.000 ton produk asam sulfat, dengan nilai investasi sebesar Rp 21 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg Terminal, aksi borong saham AMMN dipimpin oleh BlackRock Inc., yang menambah kepemilikan menjadi 203,61 juta saham. Van Eck Associates Corp juga meningkatkan kepemilikan menjadi 19,45 juta saham, diikuti oleh State Street Corp. dan American Century Cos yang masing-masing mengakumulasi saham AMMN.