PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana untuk menggelar aksi korporasi berupa pembelian kembali atau buyback saham. Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), ADRO akan melakukan buyback saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun.
Nantinya, pembelian kembali saham akan menggunakan dana dari kas internal, meningat saat ini ADRO memiliki permodalan dan arus kas yang baik dan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional, belanja modal, serta buyback. Adapun ADRO akan melakukan buyback saham dalam jangka waktu paling lama 18 bulan terhitung setelah tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan akan dilaksanakan melalui BEI. RUPST akan berlangsung pada 11 Mei 2023, dan jika rencana pembelian kembali saham disetujui di sana, maka akan berlaku efektif pada 12 Mei 2023.
Adapun ada tiga pertimbangan ADRO menggelar buyback saham ini. Pertama, dalam waktu 18 bulan setelah menerima persetujuan RUPS untuk Rencana Pembelian Kembali Saham, ADRO memiliki opsi dan fleksibilitas untuk melakukan pembelian kembali saham kapan saja berdasarkan keadaan pasar.
Kedua, agar harga saham ADRO dapat mewakili nilai intrinsiknya secara akurat, maka usulan pembelian kembali saham tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham ADRO. Ketiga, ADRO berpendapat bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham akan memberikan tingkat pengembalian yang adil kepada pemegang saham dan meningkatkan kepercayaan investor, yang memungkinkan harga saham ADRO secara akurat mewakili keadaan dasar perusahaan.