[Medan | 28 Oktober 2024] PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batubara ini akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 November 2024. Rapat ini akan membahas dua agenda utama, yaitu persetujuan untuk menggunakan sebagian saldo laba perusahaan sebagai tambahan dividen tunai final.
Berdasarkan laporan keuangan tertanggal 31 Desember 2023, ADRO memiliki saldo laba belum dicadangkan sebesar US$ 5,15 miliar atau sekitar Rp 80,5 triliun. Selain itu, ADRO berencana untuk menjual seluruh sahamnya di Adaro Andalan Indonesia (AAI), yang sebelumnya bernama PT Alam Tri Abadi, sebanyak 7.008.202.240 saham melalui Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS). AAI adalah perusahaan yang berfokus pada batu bara termal, dan PUPS akan dilakukan bersamaan atau berlanjut dengan proses penawaran umum perdana (IPO) saham AAI.
Dalam informasi terkait transaksi pelepasan saham ini, manajemen ADRO menyampaikan bahwa saldo laba belum dicadangkan serta kas dan setara kas akan berkurang seiring dengan jumlah dividen tunai yang dibagikan. Sebelumnya, Macquarie memperkirakan dividen ADRO berada di kisaran US$ 1,5-2,5 miliar, dengan yield sekitar 20-33%. Dana ini memungkinkan pemegang saham ADRO yang ingin berpartisipasi dalam penawaran saham AAI.
Agenda kedua dalam RUPSLB ADRO pada 18 November 2024 adalah perubahan nama perusahaan. Namun, rincian saldo laba yang akan digunakan untuk dividen maupun nama baru perusahaan belum diungkapkan. Pemegang saham yang berhak hadir dalam rapat, baik secara langsung, elektronik, atau melalui surat kuasa, adalah mereka yang tercatat dalam daftar pemegang saham pada 24 Oktober 2024 hingga pukul 16.00 WIB.