Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa Air Products and Chemicals, Inc resmi mundur dari dua proyek hilirisasi batu bara di Indonesia, yakni proyek kerja sama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Sebagai informasi, Air Products and Chemicals Inc membentuk konsorsium bersama dengan PTBA dan juga PT Pertamina (Persero) untuk mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang bisnis pengolahan batu bara dan produk turunan batu bara di Sumatera Selatan.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Lana Saria menilai bahwa salah satu alasan mundurnya Air Products dari proyek hilirisasi batubara adalah mengenai masalah kebijakan. Kebijakan yang sedang dirancang ini akan membahas tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga DME sebagai bahan bakar mengikuti ketentuan sub sektor minyak dan gas bumi.
Pada November 2022 lalu, proses penyusunan kebijakan ini sudah masuk dalam tahap harmonisasi yang dipimpin oleh Kemenkumham, dan sudah dilaksanakan sebanyak dua kali, namun masih terdapat isu terkait pembiayaan paket perdana dan kewajiban pemberian subsidi. Meskipun begitu, Lana memastikan bahwa sekalipun Air Products mundur dari proyek DME, masih banyak negara lain yang punya teknologi gasifikasi batubara.