[Medan | 24 November 2023] Pada perdagangan hari Kamis (23/11/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya berhasil mengalami kenaikan sebesar 1,41%, dan ditutup menembus level Rp 7.000, tepatnya pada level Rp 7.004. Penguatan IHSG ini pun berbarengan dengan keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar pada 22 dan 23 November 2023.
Selain menahan suku bunga acuan, BI juga menahan suku bunga deposit facility di level 5,25% dan suku bunga lending facility di level 6,75%. Langkah BI mempertahankan suku bunga memberikan sinyal bahwa kondisi ekonomi masih aman dan inflasi terkendali, sehingga tidak memerlukan pengetatan.
Baca Juga: Sesuai Prediksi, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6%!
Adapun saham-saham Top Gainers LQ45 hingga penutupan hari Kamis ini adalah PT Indointernet Tbk (EDGE) yang mengalami kenaikan 19,94%, diikuti oleh dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang naik 19,99%, dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) naik 13,80%. Sedangkan saham-saham Top Losers LQ45 adalah PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) turun -4,75%, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) turun -2,13%, dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) turun -1,17%.
Pergerakan pasar saat ini kembali memunculkan harapan bahwa IHSG bisa mengakhiri tahun 2023 di atas angka 7.000. Bahkan, Manuel Adhy Purwanto, Kepala Riset & Investasi dari PT Moduit Digital Indonesia (Moduit), memproyeksikan bahwa IHSG berpotensi mencapai level 8.000 pada tahun 2024 meskipun proyeksi ekonomi global menunjukkan adanya perlambatan.
Menurutnya, tren suku bunga tinggi diperkirakan akan mulai selesai pada kuartal II-2024. Kondisi itu dapat mengakibatkan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang negara lain. Pelemahan dolar AS dapat mendorong investor untuk mencari peluang di pasar-pasar potensial, terutama di kawasan Asia, termasuk Indonesia.