PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) telah memutuskan menunda penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) untuk sementara waktu. Sebelumnya, AKSL berencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Agustus 2023.
Menurut Group CEO dan Co-Founder AKSL, Ivan Nikolas Tambunan, AKSL akan menunda IPO paling lama sampai bulan Juni 2024. Menurutnya, penundaan tersebut dikarenakan kondisi pasar saat ini yang masih bergejolak, seperti sektor teknologi yang belum diminati dan tingginya suku bunga di tahun 2023. Hal itu pun membuat AKSL butuh waktu yang lebih panjang untuk mendapatkan investor yang tepat untuk mendukung perusahaan ke depannya.
Setelah keputusan penundaan ini, Ivan juga mengatakan bahwa perseroan akan terus menjalankan usaha layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi, atau peer-to-peer lending. Hal itu bertujuan untuk mendukung pertumbuhan bisnis UKM di Indonesia, dengan memberikan kemudahan akses penyaluran pendanaan usaha.
Sebagai informasi, AKSL berencana menawarkan sebanyak 2,98 miliar atau sekitar 29,00% dari modal ditempatkan dan disetor. Perseroan juga menetapkan harga penawaran awal di rentang Rp100 – Rp120 per saham. Dengan begitu, perseroan berpotensi meraup dana sebesar Rp 358,61 miliar.