Anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yaitu PT Saka Energi Indonesia, berencana untuk melakukan pembelian kembali atau buyback surat utang senilai US$ 200 juta atau setara dengan Rp3,03 triliun. Adapun saat ini, PT Saka Energi Indonesia masih menjalani tahap penawaran sehingga nilai keberhasilannya belum dapat dirincikan.
Menurut Sekretaris Perusahaan, Rachmat Hutama, masa penawaran telah dimulai sejak tanggal 6 Juli 2023 lalu dan diperkirakan akan berakhir pada 2 Agustus 2023 mendatang. Menurutnya, dana yang digunakan untuk mengeksekusi aksi korporasi ini berasal dari kas internal Saka Energi Indonesia.
Adapun, tujuan dilakukannya pembelian kembali surat utang senior yang sudah diterbitkan adalah untuk menunjukkan langkah proaktif perusahaan dalam mengelola surat utang yang akan segera jatuh tempo pada tahun 2024 mendatang. Sebagai informasi, anak perusahaan PGAS itu sudah pernah melakukan buyback surat utang yang sama dengan nilai US$ 248,74 juta pada tahun 2022 lalu.
Aksi tersebut pun dilakukan melalui cash tender offer dengan nominal US$ 200 juta dan open market purchase dengan nominal US$ 28,74 juta. Selain itu, PT Saka Energi Indonesia juga sudah pernah menerbitkan surat utang senilai US$625 juta atau setara dengan Rp9,49 triliun untuk jangka waktu tujuh tahun pada 5 Mei 2017 lalu.