[Medan | 3 November 2025] PT Astra International Tbk (ASII) akan melakukan pembelian kembali saham atau buyback dengan nilai maksimum Rp2 triliun. Langkah ini diambil di tengah kondisi pasar modal yang fluktuatif sebagai bentuk komitmen perseroan menjaga stabilitas harga saham dan kepercayaan investor.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (31/10/2025), jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sementara itu, porsi saham free float setelah pelaksanaan buyback dipastikan tetap di atas 7,5 persen dari total modal disetor.
Manajemen Astra menegaskan bahwa dana untuk buyback akan berasal dari kas internal perusahaan, bukan dari pinjaman atau hasil penawaran umum. Perseroan juga menyebut memiliki modal dan arus kas yang cukup untuk membiayai aksi korporasi ini tanpa mengganggu kegiatan usaha maupun kinerja keuangan.
Rencana buyback akan berlangsung mulai 3 November 2025 hingga 30 Januari 2026, dengan harga pembelian yang dianggap wajar oleh perseroan sesuai ketentuan POJK No. 13/2023 dan POJK No. 29/2023. Astra menegaskan bahwa aksi ini tidak akan menimbulkan dampak negatif yang material terhadap pendapatan dan operasional, melainkan diharapkan dapat menstabilkan harga saham ASII serta memperkuat kepercayaan investor terhadap nilai fundamental perusahaan.
Manajemen juga menyebut bahwa buyback memberikan fleksibilitas bagi Astra dalam pengelolaan modal jangka panjang. Saham hasil pembelian kembali akan disimpan sebagai saham treasuri, dan dapat dijual kembali di masa mendatang apabila dibutuhkan untuk memperkuat struktur permodalan.
Hingga penutupan perdagangan Jumat (31/10/2025), saham ASII terkoreksi 1,99 persen ke level Rp6.150 dengan nilai transaksi Rp399,3 miliar dari 64,79 juta saham. Dalam sepekan terakhir, saham ASII melemah 6,46 persen, namun masih mencatat kenaikan 8,37 persen dalam satu bulan terakhir.

