[Medan | 18 September 2023] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebelumnya ditutup menguat 0,34% ke level 6.982 pada perdagangan hari Jumat (15/9/2023). Sementara itu, IHSG telah mencatatkan penguatan sebesar 0,84% dalam sepekan. Penguatan ini pun menjadi kabar baik mengingat IHSG sempat anjlok 0,76% pada perdagangan minggu sebelumnya.
Meskipun begitu, Analis Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto memproyeksikan bahwa IHSG berpotensi mengalami koreksi pada hari Senin (18/9/2023). Penurunan ini dipengaruhi oleh sentimen investor yang sedang menantikan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) atau Dewan Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang dijadwalkan pada tanggal 19-20 September 2023 mendatang.
Sebagai informasi, inflasi AS sebenarnya sudah turun menjadi 3,3% dari puncaknya sebesar 7% pada musim panas lalu. Namun, sekalipun penurunan ini dianggap sebagai perkembangan positif, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan bahwa inflasi masih terlalu tinggi, dan suku bunga kemungkinan akan dinaikkan lebih lanjut untuk mengendalikan inflasi dan mendekatkan ke target 2%.
Meskipun begitu, para pejabat The Fed sendiri sebenarnya telah terpecah dalam menentukan bagaimana sikap suku bunga selanjutnya. Di satu sisi, ada yang berpendapat bahwa suku bunga yang ditetapkan sudah cukup. Tapi di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa menghentikan suku bunga terlalu cepat dapat memicu kenaikan inflasi kembali.
Adapun untuk saat ini, 89% ekonom memproyeksikan bahwa The Fed akan menahan suku bunganya pada pertemuan September mendatang. Kuncinya pun akan ada pada kebijakan suku bunga The Fed minggu ini, dan jika kebijakan ini lebih lunak dari yang diharapkan, maka hal ini dapat menjadi pendorong bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikannya.