[Medan | 2 September 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak terbatas selama bulan September. Analis menyebut salah satu faktor pendorong utama adalah harapan pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat, atau The Fed.
The Fed diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga acuan dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17-18 September. Jika ekspektasi ini terwujud, IHSG berpotensi menguat kembali, bahkan bisa mencapai level tertinggi sepanjang masa di kisaran 7.800 hingga 8.000.
Selain itu, pasar juga akan memantau beberapa katalis lain, seperti pemilihan presiden AS. Donald Trump, yang fokus pada pemotongan pajak dan proteksionisme perdagangan, bersaing dengan Kamala Harris yang diperkirakan akan membawa lebih sedikit ketidakpastian bagi ekonomi global dibandingkan Trump.
Di sisi domestik, inflasi Indonesia masih terkendali, dan Bank Indonesia (BI) berencana melakukan intervensi moneter untuk menstabilkan rupiah. BI sendiri telah mempertahankan suku bunga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus, yang bertujuan memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak risiko global.
Dengan sentimen-sentimen ini, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beberapa saham unggulan, terutama di sektor defensif. Saham-saham yang menjadi pilihan utama antara lain ASII, TLKM, BMRI, dan BBCA. Selain itu, Mirae Asset Sekuritas juga merekomendasikan saham-saham seperti BBRI, CPIN, MYOR, MAPI, dan ACES.