[Medan | 6 November 2024] PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara ini mengumumkan rencana untuk menambah dividen tunai final hingga sebesar US$ 2,62 miliar atau sekitar Rp 41,4 triliun (berdasarkan kurs Jisdor per 4 November sebesar Rp 15.751 per USD).
Dengan asumsi total tambahan dividen final mencapai Rp 41,4 triliun dan jumlah saham beredar Adaro sebanyak 30.758.665.900 saham, maka nilai dividen per saham akan sekitar Rp 1.346.
Menurut keterbukaan informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), ADRO akan mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 18 November 2024. Salah satu agenda utama RUPSLB adalah persetujuan penggunaan sebagian saldo laba perusahaan untuk dibagikan sebagai tambahan dividen tunai final.
Manajemen ADRO menyatakan bahwa saldo kas internal yang dimiliki secara konsolidasi cukup untuk mendukung pembagian dividen ini. Hingga 30 September 2024, saldo laba yang belum dicadangkan ADRO mencapai US$5,93 miliar, dengan nilai dividen maksimal yang direncanakan setara dengan 44,1% dari saldo laba tersebut. Meski demikian, untuk pengelolaan dana kas dan arus kas yang efisien, ADRO mungkin mempertimbangkan penggunaan pendanaan pihak ketiga jangka pendek untuk sebagian pembayaran dividen ini.
Selain rencana pembagian dividen, RUPSLB juga akan membahas perubahan nama perusahaan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya ADRO untuk memperkenalkan identitas baru sebagai entitas induk yang lebih berfokus pada bisnis hijau. ADRO akan mengembangkan proyek-proyek berkelanjutan, dengan fokus pada pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green, sejalan dengan pemisahan bisnis pertambangan batubara termal serta beberapa bisnis pendukung lainnya melalui pelaksanaan PUPS.