[Medan | 15 Januari 2025] PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) resmi bergabung dengan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur. Melalui kerja sama ini, Antam akan memulai pembangunan pabrik pengolahan logam mulia (smelter) sambil memanfaatkan infrastruktur terintegrasi milik JIIPE, yang telah ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas).
Direktur Pengembangan Usaha Antam, I Dewa Wirantaya, menyatakan bahwa pemilihan JIIPE sebagai lokasi pengembangan bisnis didasarkan pada pertimbangan strategis, kedekatan dengan bahan baku, dan jaminan keamanan yang tinggi. Selain itu, keberadaan smelter PT Freeport Indonesia (FPI) di JIIPE turut memberikan keuntungan tambahan bagi Antam. Akses langsung ke bahan baku emas murni dengan kadar 99,99 persen diharapkan akan mengurangi impor dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, yang pada gilirannya akan menghemat devisa negara.
Dewa juga menyebutkan bahwa JIIPE menawarkan infrastruktur kelas dunia yang akan mendukung efisiensi operasional Antam. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mempercepat hilirisasi, memperkuat ekonomi nasional, dan mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan.
Di sisi lain, Equity Research Analyst Panin Sekuritas, Rizal Nur Rafly, memproyeksikan prospek kinerja Antam yang masih positif di tahun 2025. Kontribusi yang kuat dari penjualan emas dan potensi pemulihan pendapatan segmen nikel diharapkan akan mendukung kinerja perusahaan. Berdasarkan data Januari-September 2024, penjualan emas Antam mencapai 918 ribu ons, tumbuh 47% yoy, dengan harga jual rata-rata naik 26% yoy menjadi Rp 1,25 juta per gram.
Kinerja penjualan Antam didorong oleh kenaikan harga emas global, yang diperkirakan akan tetap tinggi akibat potensi penurunan suku bunga global. Selain itu, harga emas juga terdorong oleh pembelian masif oleh bank sentral global.