[Medan | 9 Juli 2025] PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) resmi memulai proses uji tuntas (due diligence) komprehensif sejak 6 Juli 2025.
Tahap ini menandai langkah krusial menjelang akuisisi mayoritas saham perseroan, sekitar 70% kepemilikan, oleh konsorsium investasi global yang dipimpin oleh Rich Step International Ltd, bersama PT Green Power Group Tbk (LABA), PT Huashang Investment Group, PT EVMOTO Teknologi Indonesia, dan PT Cahaya Intan Niaga.
Kunjungan delegasi, termasuk Managing Director Rich Step, William Teng, dan President Director An Shaohong (perwakilan Rich Step), ke kantor pusat KRYA di Surabaya menjadi simbol dimulainya penilaian menyeluruh terhadap aspek hukum, perpajakan, dan keuangan perusahaan.
Langkah ini merupakan bagian dari skema akuisisi saham bertahap. Pada tahap pertama, konsorsium telah membeli 133 juta lembar saham (sekitar 8%) pemegang lama seperti Brigitta Notoamodjo dan Pramana Budiharjo pada 3 Juli 2025.
Selanjutnya, setelah due diligence rampung, akan diambil alih 1,03 miliar lembar atau 62% saham tambahan untuk menjadikan konsorsium sebagai pengendali baru perusahaan.
Masuknya investor global melalui skema akuisisi ini memicu optimisme terhadap masa depan KRYA dan sektor konstruksi. Perusahaan akan mendapatkan akses pendanaan dan peluang sinergi, terutama jika konsorsium ternyata berhasil mengintegrasikan perusahaan ke dalam proyek EBT atau electric vehicle. Sementara itu, meningkatnya kepemilikan asing berpotensi mendorong kenaikan harga saham KRYA, setidaknya dalam jangka pendek.