[Medan, 30 November 2023] PT Bank Jago Tbk, bank berbasis teknologi dengan model bisnis kolaborasi ekosistem digital, menggelar paparan publik (public expose) untuk memaparkan kinerja positif dan berkualitas yang telah dicapai hingga kuartal III-2023. Dalam sesi online tersebut, manajemen Bank Jago memberikan insight mengenai pencapaian perusahaan dan bentuk kolaborasi yang telah dilakukan, menjadikannya sebagai bentuk transparansi dan edukasi kepada publik.
“Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, Bank Jago terus menjadi motor utama dalam mewujudkan aspirasi kami untuk meningkatkan kesempatan pertumbuhan berjuta insan melalui solusi finansial digital yang fokus pada kehidupan,” ujar Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung.
Bank Jago telah konsisten berkomitmen untuk berkolaborasi dengan mitra strategis, seperti ekosistem GoTo yang terdiri dari Gojek, GoPay, dan Tokopedia, serta ekosistem keuangan digital Bibit dan Stockbit. Model bisnis unik Bank Jago terintegrasi langsung dengan ekosistem digital tersebut, memungkinkan produk dan layanannya tertanam secara langsung.
Salah satu kolaborasi terbaru adalah dengan GoTo Financial dalam bentuk GoPay Tabungan by Jago. Ini merupakan produk kolaborasi antara bank dan fintech pertama di Indonesia yang menggabungkan layanan uang elektronik dengan keunggulan perbankan. GoPay kini dapat digunakan untuk menabung, transfer, dan melakukan pembayaran harian melalui produk rekening tabungan Bank Jago, diakses melalui Aplikasi GoPay dan Gojek.
Pada akhir Oktober 2023, Bank Jago mencatat jumlah nasabah sebanyak 9,6 juta, termasuk 7,6 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan akhir 2022 yang mencapai 5,1 juta nasabah.
Secara finansial, hingga akhir kuartal III-2023, Bank Jago melanjutkan kinerja positif dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp10,3 triliun, tumbuh 41% dari akhir kuartal III-2022. Current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK sebesar 73%, sementara sisanya merupakan deposito sebesar 27%.
Bank Jago juga mencatat penyaluran kredit sebesar Rp10,9 triliun, meningkat 33% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross berada di level rendah, yaitu 1,2%. Kinerja positif ini tercermin pada pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp1,2 triliun hingga akhir kuartal III-2023, meningkat 23% dari periode yang sama tahun lalu. Dengan pencapaian ini, Bank Jago berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp50 miliar, meningkat 24% dari laba bersih per September 2022.