Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan pernyataan efektif terhadap rencana PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) untuk melakukan rights issue, dengan target dana sebesar Rp12 triliun. Adapun, setelah pernyataan tersebut, saham BBKP terpantau naik hampir 10% pada akhir perdagangan sesi II hari Senin (8/5/2023).
Dengan jumlah tersebut, rights issue ini menjadi yang terbesar di Indonesia pada awal tahun 2023. Raksasa keuangan Korea KB Financial Group (KBFG), yang mencakup KB Kookmin Bank, akan bertindak sebagai pembeli siaga dan siap untuk kembali menyuntikkan modal ke Bank KB Bukopin. Sebagai informasi, KBFG telah menginvestasikan lebih dari Rp10 triliun di Bank KB Bukopin melalui KB Kookmin Bank sejak tahun 2018.
Rencana penambahan modal yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 30 November 2022 in akan dilakukan melalui melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT VII). Adapun, PUT VII ini akan menggunakan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue dengan menerbitkan saham baru seri B sebanyak 119,99 miliar saham.
HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 10 Mei 2023. Setiap 1 (satu) HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 (satu) saham kelas B dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan untuk membeli saham, maka perseroan berpotensi memperoleh dana sebesar Rp11,99 triliun.
Dengan suntikan modal segar ini diharapkan Bank KB Bukopin akan lebih siap bersaing di pasar jasa keuangan tanah air dan dalam jangka menengah dapat mengarahkan pertumbuhan perusahaan ke arah yang lebih mantap untuk mencapai profitabilitas yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, KB Financial Group, yang didirikan pada tahun 1963, adalah organisasi bisnis keuangan terbesar di Korea, dengan total aset sebesar USD 560,1 miliar dan 70% populasi negara sebagai pelanggan. KB Financial Grup juga dikenal sebagai entitas yang memiliki peringkat kredit terbaik di antara bank-bank Korea.