Aksi IPO PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk. (BSMT) atau Bank Sumut mendadak batal di sistem e-IPO Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam laman e-IPO, terlihat bahwa aksi penawaran umum perdana saham Bank Sumut berstatus canceled. Yang artinya, aksi IPO batal digelar sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
Sebagai informasi, Bank Sumut sebelumnya menetapkan periode book building atau masa penawaran awal pada 5 Januari – 18 Januari 2023. Perusahaan menawarkan 2,93 miliar saham atau 23% dari total saham dicatatkan, dan dengan rentang harga Rp350-Rp510 per saham, maka perseroan berpotensi meraih dana Rp1,02 triliun-Rp1,49 triliun dari IPO ini.
Sebelumnya, Bank Sumut berharap mendapat pernyataan efektif penerbitsan saham baru dari OJK pada tanggal 30 Januari 2023. Tapi justru pada hari Selasa, 31 Januari 2023, IPO tertulis batal. Padahal, prospektus IPO Bank Sumut berdasarkan laporan keuangan periode berakhir pada 30 Juni 2022, sehingga, prospektus itu masih dapat digunakan hingga 31 Maret 2023.
Dalam aksi korporasi ini, Bank Sumut menunjuk penjamin pelaksana emisi Efek adalah PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kayhian Sekuritas. Adapun sekitar 80% dari hasil IPO nantinya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pinjaman modal kerja, pinjaman investasi, pinjaman konsumen, dan untuk mendukung pengembangan komersial perusahaan. Sementara untuk mendukung operasi komersial perusahaan, termasuk penawaran digitalnya, sekitar 20% dari dana IPO akan dialokasikan untuk pengembangan jaringan dan kemajuan TI.