[Medan | 9 Januari 2024] PT Asri Karya Lestari (ASLI), perusahaan yang bergerak di bidang general kontraktor khususnya dalam pekerjaan pondasi, erection, bekisting, dan pekerjaan jalan ini telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat, 5 Januari 2024. Pada perdagangan perdananya, harga saham ASLI terpantau sempat menguat hingga ke Rp 133 per saham, sebelum akhirnya ditutup melemah 18% ke Rp 82 per saham.
Kemudian pada perdagangan keduanya, yaitu di hari Senin (8/1/2024), harga saham ASLI terpantau kembali anjlok dan bahkan ditutup menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) sebesar 32,58% ke level Rp 60 per saham. Kapitalisasi pasar (market caps) ASLI pun tercatat ikut menurun dari kapitalisasi pasar saat listing sebesar Rp 625 miliar menjadi Rp 412,5 miliar.
Baca Juga: Resmi Melantai, Harga Saham Asri Karya (ASLI) Langsung Anjlok!
Sebagai informasi, ASLI menawarkan sebanyak-banyaknya 1,25 miliar saham atau setara dengan 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh, di harga penawaran Rp 100 per saham. Dalam IPO ini, ASLI pun berhasil memperoleh dana sebesar Rp 125 miliar dan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 70,89 kali selama masa penawaran.
Nantinya, sekitar 66,35% dana dari hasil IPO akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal ke anak usaha. Dengan rincian sebanyak 56,25% disetor ke PT Bumi Prima Konstruksi untuk pembelian alat berat berupa rotary drilling rig, mobile crane, crawler crane, foco crane trailer, dan dolly trailler truck, serta 43,75% ke PT Manyar Perkasa Mandiri untuk pembelian mesin produksi batching plant.
Baca Juga: IPO Asri Karya (ASLI) Oversubscribed Lebih dari 70 Kali!
Kemudian sisanya sebesar 33,65% akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembayaran material, perlengkapan proyek, serta untuk membiayai kegiatan operasional perseroan. Adapun saham ASLI saat ini dimiliki oleh Sudjatmiko selaku pendiri sebesar 69,52%, PT Berjaya Capital Investama 10,4%, Subandi sebesar 0,08%, dan sisanya publik.
Saat ini, perusahaan telah meraih sejumlah proyek yang direncanakan akan dilakukan sepanjang tahun 2024. Salah satunya adalah proyek pembangunan jalan tol dari Balikpapan menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dengan nilai kontrak mencapai Rp30 miliar. Perusahaan juga sedang melaksanakan proyek-proyek lain, termasuk pembangunan jalan tol akses Patimban, jalan tol Serang-Panimbang, jalan tol Semarang-Demak, serta jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi), dan pembangunan flyover boulevard di Kota Deltamas serta jembatan penghubung ke kota Bukit Indah.