[Medan | 13 Maret 2025] PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) telah menyepakati pembagian dividen sebesar Rp37 triliun atau Rp300 per saham dari laba tahun buku 2024. Dengan keputusan ini, rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) tercatat sebesar 67,4%, sedikit menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar 68,4%.
Sebelumnya, BCA telah membagikan dividen interim tunai sebesar Rp50 per saham, sehingga dividen final yang akan dibagikan kepada pemegang saham adalah Rp250 per saham. Berdasarkan harga penutupan saham BBCA pada Selasa (11/3/2025) di level Rp8.925 per saham, imbal hasil dividen (dividend yield) tercatat sebesar 2,8%.
Pembagian dividen ini berasal dari laba bersih BBCA pada tahun 2024 yang mencapai Rp54,8 triliun, tumbuh 12,7% secara tahunan (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp36,4 triliun. Dari pencapaian tersebut, BBCA membukukan Return on Equity (ROE) sebesar 24,6% dan Return on Assets (ROA) sebesar 1,89% pada tahun 2024.
Secara historis, BBCA membagikan dividen tunai sebesar Rp270 per saham atau Rp33,28 triliun untuk tahun buku 2023, dengan dividend payout ratio sebesar 68,47% dari laba bersih Rp48,6 triliun. Angka ini sudah termasuk dividen interim sebesar Rp42,5 per saham atau Rp5,23 triliun yang telah dibayarkan pada Desember 2023.
Sementara itu, pada tahun buku 2022, BBCA membagikan dividen tunai Rp205 per saham atau Rp25,3 triliun, yang setara dengan 62,1% dari laba bersih Rp40,7 triliun, termasuk dividen interim Rp35 per saham.
Selain membahas dividen, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BBCA juga menyetujui perubahan susunan dewan komisaris dan direksi. Pemegang saham memberhentikan dengan hormat Jahja Setiaatmadja dari posisi presiden direktur dan mengangkatnya sebagai presiden komisaris.
Sementara itu, Hendra Lembong ditunjuk sebagai presiden direktur, John Kosasih sebagai wakil presiden direktur, dan Hendra Tanumihardja sebagai direktur. Seluruh keputusan terkait perubahan kepengurusan akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).