[Medan | 22 November 2023] PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), perusahaan yang bergerak sebagai lembaga keuangan bank umum ini berencana untuk mengakuisisi bank syariah pertama di Indonesia, yaitu PT Bank Muamalat Tbk.
Manajemen BBTN pun mengatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan beberapa opsi untuk melakukan aksi merger ini, seperti mendirikan perusahaan baru atau meminta lisensi baru untuk bank umum syariah, atau melalui opsi lain, yaitu melakukan akuisisi bank syariah yang sudah ada. Lantas, apa dampaknya terhadap saham BBTN jika akuisisi ini berhasil dirampungkan?
Jika dilihat dari segi likuiditasnya, rasio pendanaan terhadap deposito per kuartal III-2023 BBTN mencapai 97%, sementara Bank Muamalat jauh lebih rendah yaitu 45%. Dengan merger antara BBTN dan Bank Muamalat, BBTN dapat memanfaatkan dengan lebih efektif aset dana pihak ketiga dari Bank Muamalat yang masih tersedia. Hal ini pun dapat mendorong pertumbuhan pembiayaan kedua bank ini dengan lebih agresif lagi.
Tak hanya itu, kedua bank ini memiliki fokus yang serupa dalam segmen pembiayaan perumahan. Hal ini akan memudahkan proses integrasi dan mempercepat ekspansi mereka setelah merger. Dengan demikian, BBTN dapat mendorong ekspansi bisnis syariahnya, sementara Bank Muamalat akan mendapatkan suntikan modal dan integrasi bisnis dengan ekosistem BBTN.
Selain menjadi solusi yang menguntungkan bagi BBTN dan Bank Muamalat, merger ini juga berpotensi mendorong perkembangan industri perbankan syariah secara keseluruhan. Pasalnya, Indonesia memiliki mayoritas penduduk muslim, sehingga perbankan syariah dapat berkembang lebih besar lagi dengan mayoritas penduduk muslim sebagai basis nasabah yang kokoh bagi industri ini.