[Medan | 3 Juli 2024] Dua anak usaha Bank Central Asia (BCA) di sektor pembiayaan, yaitu BCA Finance dan BCA Multi Finance bakal melakukan merger atau penggabungan dalam rangka memperkokoh bisnis pembiayaan otomotif. Usai meger, BCA Finance akan menjadi perusahaan penerima penggabungan (surviving entity).
Proses penggabungan BCA Multi Finance ke dalam BCA Finance telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya, BCA Finance dan BCA Multi Finance akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mendapatkan persetujuan dari masing-masing pemegang saham.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan, semua aset BCA Multifinance bakal dialihkan ke BCA Finance. Adapun, tujuan dari penggabungan dari dua entitas ini agar bisa menghasilkan entitas yang lebih kokoh dan efisien. Keduanya menilai pembiayaan mobil bekas BCA Multifinance akan lebih optimal jika digabungkan dengan BCA Finance. Sementara, pembiayaan motor yang selama ini hanya dimiliki oleh BCA Multifinane nantinya akan menjadi produk dari perusahaan hasil penggabungan.
Atas penggabungan tersebut, saham BCA Multifinance yang dimiliki oleh BCA akan ditukar dengan 4.296.119 saham di BCA Finance. Sebelumnya, BCA memiliki 225.000 saham di BCA Multifinance. Oleh karenanya, jumlah saham yang dimiliki BCA di BCA Finance nantinya akan menjadi sebanyak 103.872.044 saham. Untuk persentasenya tak berubah yaitu sekitar 99,59% dan sisanya dimiliki oleh BCA Finance Limited.
Setelah merger efektif berlaku, seluruh konsumen BCA Multi Finance akan beralih status menjadi konsumen BCA Finance. Konsumen eks BCA Multi Finance akan mendapatkan fasilitas, manfaat, dan seluruh fitur produk BCA Finance. Tidak ada perubahan layanan atau manfaat pasca merger. Seluruh konsumen BCA Multifinance tetap dapat melakukan pembayaran angsuran dan pengembalian dokumen di kantor cabang BCA Multifinance, yang nantinya akan berubah menjadi BCA Finance.
Adapun harga saham PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada perdagangan hari Selasa (2/7/2024) ditutup menguat 0,25% ke level Rp 9.900 per saham. Saham BBCA pun tercatat menjadi salah satu saham dengan net buy terbesar asing di awal bulan Juli 2024 dengan total mencapai Rp 115,33 miliar.