[Medan | 31 Mei 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,49% ke level 7.034, dan sempat anjlok menyentuh level 6.990 pada perdagangan hari Kamis (30/5/2024), dengan jumlah transaksi mencapai Rp 13,8 triliun dan volume 19 miliar saham. Adapun, 185 saham menguat, 349 saham terkoreksi, dan 242 lainnya stagnan.
Sementara itu, hanya satu sektor yang masih mampu menguat saat pasar saham turun, yaitu sektor kesehatan yang menguat 0,25%. Sedangkan sektor barang baku anjlok 2,10%, sektor infrastruktur ambruk 1,86%, sektor teknologi terjun 1,52%, sektor transportasi dan logsitik merosot 1,26%, sektor perindustrian melorot 0,79%, sektor keuangan terpangkas 0,73%, sektor barang konsumsi non-primer tergerus 0,53%, sektor barang konsumsi primer turun 0,32%, dan sektor properti dan real estate melemah 0,02%.
Adapun saham-saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang melesat 3,32%, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 2,36%, dan PT Adaro Energy Indonesia tbk (ADRO) melejit 2,24%. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan signifikan adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) turun 5,68%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melemah 5,63%, dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) anjlok 4,44%.
Penurunan IHSG ini pun terseret oleh anjloknya saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan juga beberapa saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) lainnya. Sebagai informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut penghentian sementara atau suspensi saham BREN, setelah sempat dihentikan sementara sejak hari Senin (27/5/2024).
Setelah suspensi dicabut, perdagangan saham BREN kini beralih ke sistem full call auction (FCA), karena suspensi berlangsung lebih dari satu hari. Adapun saham BREN tercatat anjlok 9,88% ke level Rp 9.125 per saham pada perdagangan hari Kamis.
Selain BREN, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar kedua dan ketiga di BEI, juga turut mengalami koreksi. Adapun saham BBCA ditutup melemah 1,64% ke level Rp 9.000 per saham, dan saham AMMN ditutup anjlok 5,68% ke level Rp 12.450 per saham pada perdagangan hari Kamis.
Anjloknya saham-saham big caps yang berbobot besar ini pun turut menjadi beban berat bagi IHSG. Selain itu, pelemahan kurs rupiah yang menyentuh Rp 16.250 per dolar AS juga membebankan IHSG. Menurut pengamat pasar modal & Founder WH-Project William Hartanto, tekanan terhadap IHSG bisa berlangsung hingga dua pekan ke depan, dengan estimasi area support di level psikologis 7.000 dan resistance pada 7.180.