[Medan | 22 Juli 2024] PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan evaluasi atas konstituen indeks LQ45 yang masa berlakunya akan berakhir pada 31 Juli 2024 mendatang. Sebagai informasi, BEI telah mengubah ketentuan evaluasi mayor indeks dari enam bulan sekali menjadi tiga bulan sekali.
Indeks LQ45 sendiri adalah representasi dari 45 emiten yang ada di BEI yang dipilih berdasarkan kriteria likuiditas tertinggi dan kapitalisasi pasar terbesar, serta kriteria-kriteria lain yang sudah ditentukan. Adapun Kiwoom Sekuritas Indonesia memproyeksikan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan menyusul induk usahanya, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) untuk masuk ke dalam indeks papan atas di BEI untuk periode Agustus-November 2024.
Head of Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan selain ADMR, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga berpotensi kembali ke indeks LQ45. Menurutnya, keduanya berpotensi menjadi kandidat konstituen LQ45 2024 berdasarkan frekuensi transaksi, kinerja keuangan, dan kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan free float.
Data RTI menunjukkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, frekuensi transaksi ADMR mencapai 310.019 kali dengan free float sebesar 14,32%, sementara frekuensi transaksi JPFA mencapai 240.212 kali dengan free float 43,26%. Audi memproyeksikan bahwa ADMR dan JPFA akan menggantikan posisi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berdasarkan kapitalisasi pasar, frekuensi transaksi, kondisi keuangan, dan prospek bisnis.
Di sisi lain, indeks LQ45 masih mengalami tekanan sepanjang tahun 2024. Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, mengamati bahwa tekanan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga saham perbankan akibat berakhirnya masa restrukturisasi kredit. Namun, prospek indeks LQ45 pada semester kedua 2024 diperkirakan akan membaik, terutama dengan potensi penurunan tingkat suku bunga The Fed. Selain itu, pergerakan harga saham konstituen LQ45 juga akan dipengaruhi oleh rilis data kinerja keuangan kuartal II-2024.