[Medan | 20 November 2025] PT Sentul City Tbk. (BKSL) tengah menyiapkan pengembangan BIOTOWN, sebuah kawasan terpadu yang ditargetkan menjadi kota kesehatan pertama di Indonesia. Presiden Direktur Sentul City, Hiramsyah Sambudhy Thaib, menjelaskan bahwa kawasan ini akan dibangun sebagai ekosistem kesehatan komprehensif berbasis lima pilar utama: medical services, care, pharmaceutical, science, dan devices.
Ia menambahkan, pengembangan BIOTOWN merupakan bagian dari komitmen perseroan untuk mendukung agenda pembangunan nasional. Konsep kawasan tersebut juga sejalan dengan empat sektor prioritas pemerintah, yaitu properti dan industri—khususnya smart green industry—sektor kesehatan, infrastruktur digital, serta energi terbarukan. Sentul City juga telah mengusulkan agar BIOTOWN ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK).
Rencana kerja dan business plan BIOTOWN saat ini tengah disusun bersama konsultan internasional dari Tiongkok, bersamaan dengan penyusunan dokumen proposal pengajuan status KEK. Perseroan berharap penetapan BIOTOWN sebagai KEK dapat memperkuat kontribusi ekonomi dan meningkatkan daya saing industri kesehatan nasional.
Dari sisi kinerja, BKSL mencatat pendapatan Rp836,97 miliar sepanjang Januari–September 2025, tumbuh 96,28% secara tahunan. Laba tahun berjalan melonjak 186,22% yoy menjadi Rp74,15 miliar. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turut meningkat 161,4% yoy menjadi Rp71,94 miliar.
Pertumbuhan pendapatan ditopang oleh penjualan lahan siap bangun, rumah hunian, ruko, dan apartemen yang naik signifikan 183,85% yoy dengan kontribusi Rp648,72 miliar. Segmen hotel, restoran, dan taman hiburan mencatat kontribusi Rp135,85 miliar, sementara segmen pengelolaan kota menyumbang Rp52,41 miliar.

