[Medan | 15 Maret 2024] Mendekati bulan Ramadan, beberapa investor besar asing seperti JPMorgan Chase & Co. hingga BlackRock Inc terlihat kembali meningkatkan akumulasi kepemilikan saham mereka di perusahaan teknologi yang bergerak di bidang jasa ride hailing, e-commerce dan digital payment, yaitu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Berdasarkan data dari Bloomberg, JPMorgan diketahui telah membeli saham GOTO sebanyak 787,28 juta saham, sehingga total kepemilikan saham mereka mencapai 1,84 miliar atau 0,16% dari total saham GOTO. Selain itu, BlackRock juga meningkatkan kepemilikan mereka dengan mengakumulasi 86,3 juta saham, menjadikan total kepemilikan mereka menjadi 24,928 miliar saham atau setara dengan 2,17%.
Kemudian, UBS AG, perusahaan perbankan asal Swiss, juga membeli 106,08 juta saham, menjadikan total kepemilikan mereka mencapai 1,18 miliar saham atau setara dengan 0,10%, dan Norges bank yang juga turut memborong 2,59 miliar saham, atau dengan akumulasi 0,23%.
Franklin Resources Inc juga terlihat membeli saham GOTO sebanyak 114 juta saham, meningkatkan total kepemilikan mereka menjadi 198,33 juta saham atau setara dengan 0,02%. Sementara itu, State Street Corp juga meningkatkan akumulasi saham mereka sebanyak 62,6 juta, sehingga total kepemilikan mereka mencapai 3,69 miliar atau setara dengan 0,32%.
Goldman Sachs Group juga ikut serta dengan membeli 13,7 juta saham GOTO, sehingga total kepemilikan mereka naik menjadi 112,87 juta atau setara dengan 0,01%. Perusahaan investasi asal London, Schroders Inc, juga terlihat membeli 4,45 miliar saham, menjadikan total kepemilikan mereka sebesar 0,39%.
Sementara itu, saham GOTO tengah dibayangi oleh sentimen pembukaan lock up saham seri B pada akhir Maret 2024. Sebagai informasi, GOTO memiliki dua jenis seri saham, yaitu saham seri A (saham biasa) dan saham seri B (saham dengan hak suara ganda) seperti yang tertera dalam prospektus IPO GOTO pada 2022.
Periode lock-up untuk saham seri A sendiri telah berakhir pada 11 Desember 2022, sementara lock-up untuk saham seri B akan berakhir pada 30 Maret 2024. Adapun berkaca dari pembukaan periode lock-up saham seri A pada tahun 2022, saham GOTO saat itu mengalami penurunan tajam dan menyentuh level auto rejection bawah (ARB) sebesar 7% (sebelum normalisasi) berulang kali. Berakhirnya periode lock-up saham seri B dapat memicu penjualan saham oleh para pendiri, yang berpotensi menimbulkan efek panic selling.