[Medan | 14 Juli 2025] Di tengah tren koreksi pada harga saham blue‑chip seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sepanjang awal 2025, sejumlah manajer aset global justru mengambil langkah berani dengan melakukan akumulasi signifikan.
Adapun selama kuartal II-2025, tiga manajer aset raksasa dunia, BlackRock, JP Morgan, dan Vanguard terpantau secara agresif meningkatkan kepemilikan saham BBRI. Pada awal Juli saja, BlackRock menambahkan sekitar 14 juta saham BBRI, dengan 8 juta saham diborong dalam sehari pada 7 Juli. Total kepemilikannya kini naik dari 2,34 miliar menjadi sekitar 2,36 miliar saham BBRI.
Sementara itu, Vanguard juga terus menambah posisinya. Sepanjang 2025, lembaga ini mengakumulasi 91 juta saham tambahan dan menjadikan total kepemilikannya menjadi 3,09 miliar lembar saham. JP Morgan, yang sebelumnya tercatat sempat melepas kepemilikan pada kuartal pertama, kembali aktif mengakumulasi 117 juta saham BBRI pada kuartal kedua tahun ini.
Pergerakan harga saham BBRI pun mencerminkan optimisme tersebut. Saham BBRI menguat signifikan hingga 5,72% dalam sepekan, ditutup di level Rp3.880 per saham pada akhir pekan lalu. Penguatan ini juga sejalan dengan lonjakan saham perbankan besar lainnya seperti BMRI dan BBNI, yang turut terdorong oleh sentimen euforia pasar menjelang penawaran umum perdana (IPO) dari beberapa emiten besar.
Aksi borong saham BBRI oleh tiga raksasa institusi global ini bukanlah langkah sembarangan. Pembelian besar-besaran ini menunjukkan keyakinan yang tinggi terhadap fundamental BBRI yang dianggap masih sangat kuat, terutama dari sisi ekspansi kredit mikro, profitabilitas berkelanjutan, dan kekuatan jaringan distribusi.
Aksi beli ini juga menjadi semacam sinyal reversal. Ketika investor ritel masih cenderung ragu dan melakukan profit taking, institusi justru masuk agresif. Ini berpotensi menciptakan momentum naik jangka menengah, terutama jika didukung oleh data makro yang membaik seperti penurunan inflasi atau sinyal pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia di semester kedua 2025.