[Medan | 25 Maret 2025] Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 78% dari laba tahun buku 2024, senilai Rp43,5 triliun.
Dengan keputusan ini, pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp466,18 per saham. Sementara itu, sebesar Rp12,27 triliun atau 22% dari laba bersih dialokasikan sebagai laba ditahan.
Sebagai pemegang saham pengendali, pemerintah akan menerima dividen sebesar Rp22,62 triliun. Jika sebelumnya dana tersebut langsung disetorkan ke kas umum negara, kini akan dikelola oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Adapun pada tahun sebelumnya, Bank Mandiri membagikan dividen sebesar Rp33,04 triliun dari laba bersih tahun buku 2023, dimana pemegang saham menerima Rp353,96 per lembar saham.
Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,78 triliun, meningkat 1,31% secara tahunan (yoy) dari Rp55,06 triliun pada 2023. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga dan syariah bersih yang mencapai Rp101,75 triliun, naik 6,12% yoy. Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit melonjak 19,36% yoy menjadi Rp1.623,21 triliun per Desember 2024.
Kualitas kredit Bank Mandiri tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross sebesar 0,97% dan NPL net sebesar 0,33%. Di sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp1.698,89 triliun, meningkat 7,74% yoy dari Rp1.576,94 triliun pada tahun sebelumnya.
Dengan pertumbuhan kredit yang agresif, rasio loan to deposit ratio (LDR) Bank Mandiri mencapai 98,04% pada akhir 2024, meningkat signifikan dibandingkan 86,75% pada tahun sebelumnya. Aset perseroan juga mengalami pertumbuhan 11,63% yoy, mencapai Rp2.427,22 triliun pada akhir 2024.