[Medan | 6 Februari 2025] PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 55,78 triliun pada tahun 2024, dengan pertumbuhan tahunan (YoY) yang terbatas di angka 1,31%.
Kenaikan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 101,75 triliun pada 2024, dibandingkan Rp 95,88 triliun pada tahun sebelumnya. Namun, pertumbuhan pendapatan bunga bersih terbilang moderat akibat tingginya beban bunga, yang melonjak 35% YoY menjadi Rp 49,48 triliun.
Dampaknya, rasio Net Interest Margin (NIM) BMRI mengalami penurunan sebesar 33 basis poin menjadi 5,15% pada tahun 2024. Sementara itu, pendapatan non-bunga masih tumbuh 4,12% YoY menjadi Rp 42,32 triliun.
Di sisi lain, peningkatan biaya provisi turut menahan pertumbuhan laba bersih. Secara tahunan, biaya provisi naik 17,5% menjadi Rp 11,93 triliun. Meski demikian, total aset BMRI tetap menunjukkan pertumbuhan yang solid, naik 11,6% menjadi Rp 2.427 triliun, menjadikannya bank dengan aset terbesar di industri perbankan.
Terkait kebijakan dividen, Direktur Keuangan BMRI, Sigit Prastowo, menyatakan bahwa rasio pembayaran dividen (payout ratio) diperkirakan tetap minimal di kisaran 60% dari laba bersih, sejalan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun, keputusan akhir mengenai dividen masih bergantung pada pemegang saham, terutama pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas.