PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan pengunduran diri beberapa anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Salah satu nama yang cukup mencuri perhatian adalah Garibaldi Thohir alias Boy Thohir, yang menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris pada Jumat, 2 Mei 2025. Selain Boy Thohir, jajaran direksi yang juga mundur adalah Thomas Kristian Husted selaku Wakil Direktur Utama, serta dua Direktur, yakni Nila Marita Indreswari dan Pablo Malay.
Menanggapi dinamika tersebut, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menilai bahwa perubahan manajemen ini adalah hal yang wajar dalam dunia bisnis dan tidak serta-merta menandakan adanya masalah fundamental. Ia mengakui bahwa secara jangka pendek, pengunduran diri tokoh-tokoh kunci dapat memicu kekhawatiran di kalangan investor, terutama dengan mundurnya sosok sekelas Boy Thohir.
Namun, ia menekankan bahwa perhatian utama seharusnya tetap tertuju pada kondisi fundamental GOTO, yang menunjukkan perbaikan signifikan dalam beberapa kuartal terakhir. Dari sisi operasional, GOTO dinilai berhasil memperkuat fondasi bisnisnya, terutama dari unit layanan on-demand dan e-commerce yang terus mencatatkan kontribusi positif. Perusahaan juga secara konsisten memperkecil kerugian dan menjaga efisiensi.
Melihat prospek ke depan, Azis merekomendasikan beli (buy) untuk saham GOTO dengan target harga di kisaran Rp 95 per saham, mengingat jalur keuangan GOTO yang kian sehat dan peluang pertumbuhan jangka menengah yang menjanjikan.
Saham GOTO sendiri menunjukkan performa positif. Pada perdagangan Senin (5/5/2025), harga saham GOTO dibuka dan ditutup di level Rp 83 per saham, naik 1,22% dibandingkan hari sebelumnya. Secara bulanan, saham ini telah menguat hingga 16,90%, sementara sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YTD), saham GOTO telah meroket 18,57%.
Analis dari Indo Premier Sekuritas, Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan juga turut merekomendasikan beli untuk saham GOTO dengan target harga lebih tinggi, yakni Rp 110 per saham. Rekomendasi ini dikeluarkan pada Minggu (4/5/2025), menegaskan keyakinan pasar terhadap prospek jangka menengah perusahaan meskipun terjadi pergantian manajemen.