Saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) jatuh menyentuh Auto Rejection Bawah (ARB) 6,09% di level Rp216 per lembar saham pada pembukaan perdagangan hari Selasa (2/5/2023).
Adapun jatuhnya saham WSKT ini didorong oleh berita Direktur Utama Waskita Karya Tbk (WSKT), Destiawan Soewardjono, yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Tim Investigasi Direktorat Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung.
Destiawan Soewardjono dikabarkan terlibat penyalahgunaan fasilitas pembiayaan oleh Waskita dan anak usahanya PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dari sejumlah bank. Destiawan juga menggunakan dokumen pendukung palsu untuk memesan dan menyetujui penyaluran uang Supply Chain Financing (SCF) secara ilegal dalam kasus ini.
Selain publisitas negatif seputar penangkapan Direktur Utama WSKT karena dugaan pelanggaran, WSKT juga membukukan kerugian pada kuartal I-2023. WSKT membukukan rugi bersih senilai Rp374,93 miliar di kuartal I-2023, yang dimana turun 54,86% secara tahunan (YoY) dari kuartal I-2022 dengan rugi bersih Rp830,63 miliar.
Adapun yang menjadi pendorong kerugian WSKT di kuartal I-2023 ini adalah pendapatan WSKT yang tercatat turun 0,36% dari Rp 2,74 triliun menjadi Rp 2,73 triliun pada kuartal I-2023. Selain itu, kerugian WSKT juga didorong oleh biaya beban umum dan administrasi yang tercatat naik 35,88% menjadi Rp 505,28 miliar.
Sebagai informasi, per Maret 2023, WSKT memiliki total aset sebesar Rp 98,22 triliun. Sementara itu, liabiliatas perusahaan meningkat dari Rp 83,98 triliun menjadi Rp 84,37 triliun, serta ekuitas perusahaan menurun dari Rp 14,24 triliun menjadi Rp 13,84 triliun.