[Medan | 5 September 2024] Indeks harga saham gabung berhasil rebound dan menguat 0,74% ke level Rp 7.672 pada perdagangan hari Rabu (4/9/2024), di saat bursa saham Asia lainnya berakhir di zona merah.
Adapun pada pembukaan perdagangan Rabu (4/9/2024), bursa saham Asia mengalami penurunan tajam, dengan Indeks Nikkei 225 Jepang memimpin penurunan sebesar 4,01%, diikuti oleh Indeks Tertimbang Taiwan yang turun 4,6%. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 2,61%, sementara Indeks Kosdaq di Korea Selatan juga mengalami penurunan sebesar 2,94%. Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka juga mencatat penurunan, berada di 17.487, lebih rendah dari penutupan terakhirnya di 17.651,49.
Bursa saham Asia terkena dampak pelemahan yang terjadi di Bursa Saham Amerika Serikat. Pada dini hari waktu Indonesia, tiga indeks utama di Wall Street kompak ditutup di zona merah. Nasdaq Composite dan S&P 500 masing-masing turun sebesar 3,26% dan 2,12%, sedangkan Dow Jones Industrial Average melemah 1,51%.
Indeks global dan regional tertekan akibat kekhawatiran akan resesi yang kembali meningkat. Pada Agustus 2024, sektor manufaktur AS mencatat kontraksi untuk bulan kelima berturut-turut, dengan PMI Manufaktur berada di level 47,2%. Meskipun angka ini sedikit meningkat dari bulan sebelumnya, tetap menunjukkan melemahnya aktivitas ekonomi di sektor manufaktur, yang dapat memengaruhi kebijakan suku bunga The Fed dan permintaan global.