[Medan | 8 April 2025] Pasar keuangan Indonesia kembali aktif beroperasi pada hari ini, 8 April 2025, usai libur panjang Lebaran sejak 28 Maret. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mengalami tekanan dan berisiko mengalami trading halt dalam perdagangan hari Selasa (8/4).
Hal ini dipicu oleh kebijakan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump yang diumumkan pada 2 April, dimana Indonesia turut dikenai tarif resiprokal sebesar 32%. Kebijakan ini dikhawatirkan dapat mengganggu rantai pasok global, menurunkan aktivitas perdagangan internasional, dan memicu perlambatan ekonomi secara global.
Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah yang mendekati Rp 17.000 per dolar AS menjadi faktor negatif tambahan, mendorong investor asing menarik dananya dari pasar domestik. Sentimen pasar juga tertekan oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang memberikan sinyal potensi perlambatan ekonomi dan peningkatan inflasi di Amerika Serikat.
Meskipun sempat beredar kabar bahwa Trump akan menunda kebijakan tarifnya selama 90 hari, namun informasi tersebut dibantah langsung oleh Gedung Putih yang menyebutnya sebagai “berita palsu”, sehingga harapan pasar pun kembali pupus.
Di tengah situasi ini, pelaku pasar diharapkan mengambil sikap wait and see, menanti respons resmi dari pemerintah Indonesia. Jika negosiasi dengan pihak AS berhasil dilakukan, maka kemungkinan terjadinya pembalikan sentimen ke arah positif masih terbuka.
Seluruh sektor berpotensi mengalami tekanan, terutama sektor energi, menyusul penurunan tajam harga minyak dunia. Namun, saham-saham sektor konsumer masih bisa dilirik karena sifatnya yang cenderung defensif di tengah ketidakpastian ekonomi.
Sementara itu, Presiden terpilih Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan perwakilan pelaku pasar, ekonom, dan pelaku usaha pada Selasa (8/4), yang diharapkan dapat menjadi momentum pemulihan kepercayaan pasar di tengah situasi perang dagang.
Di sisi lain, Pengamat Pasar Modal dan Founder WH-Project, William Hartanto, memproyeksikan IHSG akan melemah di kisaran 6.275—6.600 pada perdagangan hari ini. Ia merekomendasikan untuk membeli saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) dengan target harga Rp 1.865 per saham, sementara untuk saham lainnya disarankan menunggu situasi membaik.
Trading halt merupakan penghentian sementara perdagangan saham akibat penurunan tajam dalam waktu singkat. Kebijakan ini bertujuan untuk meredam kepanikan pasar serta memberikan waktu bagi investor untuk mengevaluasi kondisi yang terjadi. Jika koreksi IHSG mencapai lebih dari 5% dalam satu hari, BEI akan menerapkan trading halt selama 30 menit. Apabila IHSG terus merosot hingga lebih dari 10%, trading halt akan diperpanjang selama 30 menit tambahan. Sementara itu, jika penurunan melebihi 15%, BEI dapat menerapkan trading suspend, yakni penghentian perdagangan hingga akhir sesi atau lebih lama, setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).