Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang pada hari Selasa (30/5/2023), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) atau PGN setuju untuk membagikan dividen sebesar US$ 228,3 juta atau setara dengan 70% dari laba bersih tahun buku 2022. Dividen tersebut pun setara dengan Rp 141 per saham atau sekitar Rp 3,42 triliun.
Fadjar Harianto Widodo, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGAS, memastikan pembagian dividen tersebut telah memperhitungkan liability management dan mencermati free cashflow perusahaan. Fadjar juga berharap pengembangan niaga gas serta pendapatan dari transmisi minyak maupun gas, bisa memberikan kontribusi tambahan terhadap free cashflow PGAS di tahun ini. Dengan demikian, PGAS bisa mengamankan pendanaan untuk belanja modal (capex) pada tahun 2024.
Selain pembagian dividen, RUPST PGAS juga menyetujui alokasi sebesar US$ 97,87 juta sebagai cadangan, termasuk juga untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan Subholding Gas Pertamina. RUPST tersebut juga memutuskan perombakan kepengurusan PGN dengan menetapkan Deputi Monetisasi dan Keuangan SKK Migas, Arief Setiawan Handoko menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan mengangkat Harry Budi Sidharta menggantikan Heru Setiawan sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN.