[Medan | 27 November 2025] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah (all-time high/ATH) pada perdagangan Rabu (26/11/2025), menutup sesi di level 8.602,13, naik hampir 1% atau 80,24 poin. Nilai transaksi tercatat Rp 26,65 triliun dengan volume 53,37 miliar saham dalam 2,68 juta kali transaksi, sementara kapitalisasi pasar naik menjadi Rp 15.711 triliun.
Bumi Resources (BUMI) menjadi saham dengan nilai transaksi tertinggi sebesar Rp 9,38 triliun dan mencatat kenaikan 10,17% ke level 260. Hampir seluruh sektor ditutup menguat, kecuali properti yang turun 0,31%. Sektor kesehatan dan energi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing 2,38% dan 2,12%, diikuti bahan baku 1,01% dan teknologi 0,85%.
Saham-saham yang menjadi penggerak utama IHSG antara lain Dian Swastatika Sentosa (DSSA), Capital Financial Indonesia (CASA), Telkom Indonesia (TLKM), Astra International (ASII), dan BUMI. DSSA menyumbang 14,05 poin indeks, CASA 12,46 poin, TLKM 7,69 poin, ASII 6,42 poin, dan BUMI 6,05 poin. Lonjakan saham Semen Indonesia (SMGR) sebesar 16,08% ke level 2.960 pada sesi kedua turut menambah 3,16 poin indeks, seiring volume pembelian besar di level 2.500–2.800.
Di tengah rekor IHSG, investor asing tercatat melakukan net outflow sebesar Rp 394,9 miliar. Penjualan asing terbesar terjadi pada saham perbankan BBRI (Rp 241,7 miliar) dan BBCA (Rp 157,7 miliar), sementara pembelian asing tertinggi dilakukan pada saham BUMI (Rp 150,1 miliar) dan RAJA (Rp 113,8 miliar).
Menurut riset Phintraco Sekuritas, penguatan IHSG didorong ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada Desember. CME FedWatch Tool memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps mencapai 83%, didukung laporan Bloomberg terkait Kevin Hassett yang dipertimbangkan sebagai calon Ketua The Fed berikutnya, yang dipandang investor akan cenderung mendukung kebijakan suku bunga rendah. Kinerja Bursa Wall Street yang menguat juga memberikan sentimen positif tambahan.

