Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar pada hari Senin (22/5/2023), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari perolehan laba tahun buku 2022.
Keputusan ini diambil setelah CPIN melaporkan penurunan laba bersih sepanjang 2022 dan juga pada kuartal I-2023. Adapun, seluruh laba bersih pada 2022 yang mencapai Rp2,94 triliun akan ditetapkan sebagai cadangan. Capaian laba tahun 2022 ini sendiri turun 19,03% dibandingkan dengan capaian 2021 yang bernilai Rp3,63 triliun.
Sebagai informasi, CPIN sebelumnya tidak pernah absen untuk membagikan dividen dalam 5 tahun terakhir. Pada RUPS Tahunan 2022 yang membahas penggunaan laba bersih tahun buku 2021, CPIN membagikan dividen sebesar Rp 1,77 triliun atau Rp 108 per saham.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, CPIN membukukan kenaikan penjualan sebesar 9,9% dari Rp 51,69 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 56,86 triliun di 2022. Kenaikan penjualan ini sebagian besarnya didorong oleh segmen penjualan ayam pedaging sebesar Rp 31,96 triliun, atau naik 18,82% jika dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp 26,90 triliun. Sementara itu, segmen pakan ternak turun 4,46% menjadi sebesar Rp 13,62 triliun pada 2022.
Kemudian, segmen anak ayam usia sehari (day old chicken/DOC) juga turun 31,03% menjadi Rp 1,47 triliun, dan penjualan ayam olahan naik 20,57% menjadi Rp 8,36 triliun dari tahun 2021 sebesar Rp 6,93 triliun. Adapun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 19,03% menjadi Rp 2,94 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,63 triliun.