[Medan | 26 April 2024] PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan perhiasan emas ini telah memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 69,07 miliar atau setara dengan Rp 15 per saham.
Keputusan pembagian dividen HRTA ini pun telah disepakati dalam Rapat Pemegang Umum Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada hari Rabu (24/4/2024). Pembagian dividen kali ini juga meningkat 25% dari setahun sebelumnya sebesar Rp12 per saham. Sementara itu, dividend yield tahun buku 2023 ini sebesar sekitar 3-4%.
Sebagai informasi, penjualan bersih HRTA meningkat drastis hingga 85,83% menjadi Rp 12,85 triliun sepanjang tahun 2023, dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,91 triliun. Secara rinci, penjualan perhiasan dan logam mulia dengan lokal berkontribusi sebesar Rp 8,49 triliun, dan penjualan ekspor berkontribusi sebesar Rp 4,27 triliun.
Menurut Direktur Hubungan Investor HRTA, Thendra Crisnanda, kinerja HRTA didorong oleh peningkatan volume penjualan emas murni. Volume penjualan emas meningkat 66,88% secara tahunan dari 7,75 ton pada 2022 menjadi 12,93 ton pada tahun 2023. Peningkatan ini juga sejalan dengan kenaikan harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) sebesar 12,12% (YoY) menjadi Rp 987.706 pada tahun 2023, dari Rp 880.922 pada tahun 2022.
Bersamaan dengan peningkatan penjualan, beban pokok pendapatan juga meningkat 92,85% menjadi Rp 11,91 triliun dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai Rp 5,17 triliun. Akibatnya, laba kotor meningkat menjadi Rp 946,73 miliar, naik 27,45% dari Rp 742,82 miliar pada tahun 2022. Sementara itu, laba bersih tercatat naik 20,62% dari Rp 253,52 miliar menjadi Rp 305,80 miliar.
Adapun aset HRTA sampai dengan Desember 2023 naik menjadi Rp 5,03 triliun dari Rp 3,85 triliun pada 2022. Kemudian liabilitas perusahaan juga naik menjadi Rp 3,06 triliun dari Rp 2,13 triliun pada 2022, dan ekuitas perusahaan juga tercatat naik menjadi Rp 1,97 triliun dari Rp 1,72 triliun pada 2022.