[Medan | 5 Agustus 2025] Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi sorotan pada perdagangan Senin, 4 Agustus 2025. Di saat mayoritas saham perbankan besar melemah mengikuti penurunan IHSG, BMRI justru berhasil mencatat penguatan 1,55% ke level Rp 4.600 per saham. Kenaikan ini terjadi setelah perseroan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang memutuskan perubahan besar dalam struktur manajemen.
Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui pengangkatan Riduan sebagai Direktur Utama menggantikan Darmawan Djunaidi, serta menunjuk Henry Panjaitan sebagai Wakil Direktur Utama. Susunan direksi dan komisaris baru ini dinilai sebagai langkah strategis yang akan memperkuat tata kelola serta meningkatkan daya saing Bank Mandiri di tengah ketatnya persaingan industri perbankan nasional. Sentimen positif dari restrukturisasi ini segera tercermin pada pergerakan harga saham.
Tingginya minat investor juga terlihat dari volume perdagangan BMRI yang mencapai 57,63 juta saham dengan nilai transaksi sekitar Rp 264 miliar dan harga rata-rata Rp 4.582 per saham. Walau begitu, secara mingguan BMRI masih mencatat penurunan sekitar 2,1%, dan sepanjang tahun harga sahamnya telah terkoreksi hampir 20% dari posisi tertinggi di awal 2025.
Kenaikan BMRI di tengah koreksi IHSG dan pelemahan saham big banks lainnya menunjukkan bahwa sentimen manajemen baru mampu menjadi katalis kuat bagi pergerakan harga saham. Pasar menilai perubahan kepemimpinan ini membawa harapan terhadap strategi bisnis yang lebih agresif, baik dalam memperluas digitalisasi, meningkatkan efisiensi, maupun memperkuat segmen korporasi.
Jika perbaikan struktur organisasi ini diikuti dengan kinerja keuangan Semester I/2025 yang solid, BMRI berpotensi melanjutkan tren penguatan. Bagi investor, BMRI kini terlihat sebagai kandidat yang menarik di sektor perbankan, terutama jika IHSG kembali menemukan momentum pemulihan.