[Medan | 5 Juli 2024] Data nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) diduga mengalami kebocoran. Berdasarkan laman BreachForum, terdapat postingan dari akun bernama NexusxHaxor yang menyebutkan bahwa data nasabah BTN telah dibobol, dengan jumlah data yang dibobol mencapai 370.000 data nasabah. Hacker tersebut mengaku telah meretas BTN dan berhasil memperoleh data yang meliputi nama lengkap, email, tanggal lahir, customer information file (CIF), nomor telepon, dan rekening.
Menanggapi hal ini, BTN menyatakan tidak ada kebocoran data nasabah sama sekali. Corporate Secretary BTN, Ramon Armando, mengatakan bahwa saat ini data nasabah aman dan dilindungi dengan sistem IT yang terproteksi secara terintegrasi.
Di sisi lain, BBTN dinilai mampu menjaga kinerja keuangan tetap stabil di tengah ketatnya likuiditas yang berdampak terhadap penurunan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perbankan nasional. Program penjualan aset bermasalah bakal menjadi katalis positif bagi kinerja keuangan BTN dan saham BBTN pada semester II-2024. Selain itu, informasi yang beredar di pasar soal batalnya BTN mengakuisisi Bank Muamalat diapresiasi oleh pelaku pasar.
Keberhasilan BTN menjaga kinerja tetap terkendali terlihat dari peningkatan laba bersih sebesar 43% menjadi Rp 176 miliar pada Mei 2024 dibandingkan April 2024 yang sebesar Rp 124 miliar. Emiten berkode saham BBTN tersebut juga berhasil menekan biaya dana (cost of fund/CoF) menjadi 4,8% pada Mei dibandingkan April sekitar 5,1%.
Analis Mandiri Sekuritas, Kresna Hutabarat, dan Boby Kristanto Chandra mengungkapkan bahwa return on equity (ROE) BBTN masih tertekan, namun secara struktural menunjukkan perbaikan dari bulan ke bulan. Terlebih, perseroan mencetak pertumbuhan kredit sebesar 14% hingga Mei 2024. Selain itu, perubahan skema pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi diharapkan dapat melambungkan kinerja keuangan dan saham BBTN ke depan.