[Medan | 1 April 2024] PT Astra International Tbk (ASII), perusahaan yang bergerak di industri otomotif ini mengumumkan bahwa pihaknya telah menerima surat pengunduran diri Johannes Loman dari jabatannya selaku Direktur Perseroan pada tanggal 26 Maret 2024 lalu.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pengunduran diri Johannes Loman ini dilakukan seiring dengan usia beliau yang saat ini sudah memasuki masa pensiun. Sebagai informasi, Johannes Loman merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di Indonesia, dan ia juga merupakan lulusan Universitas Katolik Parahyangan di tahun 1984.
Saat ini, Johannes Loman juga diketahui menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Sedaya Multi Investama, Presiden Komisaris PT Suryaraya Rubberindo Industries, Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, Komisaris PT Menara Astra, Komisaris PT Musashi Auto Parts Indonesia, Komisaris PT Showa Indonesia Manufacturing, Komisaris PT Federal International Finance.
Selain itu, Johannes Loman juga menempati posisi sebagai Director in Charge di AstraWorld dan Astra Motor 1, serta sebagai Direktur di PT Astra International Tbk, dan Executive Vice President Director di PT Astra Honda Motor.
Sebagai informasi, ASII berhasil membukukan peningkatan pendapatan sebesar 5,03% dari Rp 301,37 triliun menjadi Rp 316,56 triliun di tahun 2023. Pendapatan ASII ini pun sebagian besarnya berasal dari segmen alat berat dan tambang yang berkontribusi sebesar Rp 128,58 triliun, diikuti oleh segmen otomotif yang mencapai sebesar Rp 128,25 triliun, segmen jasa keuangan sebesar Rp 29,99 triliun dan segmen agribisnis sebesar Rp 20,74 triliun.
Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan ASII juga turut naik menjadi Rp 243,25 triliun, naik sebanyak 5,17% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 231,29 triliun. Meski begitu, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar 4,60% atau sebesar Rp 73,31 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 70,09 triliun. Alhasil, laba bersih ASII meningkat sebesar 16,91% dari Rp 28,94 triliun menjadi Rp 33,83 triliun.