[Medan | 10 Mei 2024] Harga saham PT Indofarma Tbk (INAF), perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dan alat kesehatan ini terpantau naik 9,40% ke level Rp 163 per saham pada perdagangan hari Rabu (7/5/2024). Adapun dalam sepekan terakhir, saham INAF tercatat melesat 25,38%.
Melesatnya saham INAF ini terjadi di tengah berbagai sentimen negatif yang menimpa perusahaan, mulai dari digugat penundaan pembayaran kewajiban utang sementara (PKPU) oleh salah krediturnya karena perusahaan tak bisa membayar utang, isu manipulasi laporan keuangan, hingga kesulitan membayar gaji para karyawan.
Bahkan berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham INAF dilabeli empat tanda notasi negatif, dengan diantaranya adalah M (moratorium of debt payment), E (negative equity), L (late submission of financial report), dan X (Securities in Special Monitoring). Adapun Wakil Menteri BUMN Kartika Wiroatmodjo mengatakan bahwa BUMN sendiri saat ini tengah menindaklanjuti lebih dalam terhadap dugaan fraud tersebut.
Sebagai informasi, INAF sendiri belum melaporkan kinerja keuangan kuartal I-2024 dan full year 2023. Adapun laporan keuangan yang dipublikasikan terakhir adalah kuartal III-2023, dimana INAF menyatakan mengalami rugi bersih sebesar Rp 191,69 miliar, atau naik 4,68% dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 183,12 miliar. Dalam laporan keuangan tersebut, perseroan juga menyatakan mengalami ekuitas negatif Rp 105,36 miliar. Hal ini disebabkan karena rugi yang terjadi bertahun-tahun sehingga saldo rugi tercatat Rp 807,99 miliar