[Medan | 30 Agustus 2024] Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terpantau sempat menguat ke level Rp 52 per saham, sebelum akhirnya ditutup stagnan di Rp 51 per saham, di tengah aksi demo ojek online (ojol) pada hari Kamis (29/8/2024).
Sebagai informasi, sejumlah kelompok ojol dan kurir lokal di wilayah Jabodetabek menggelar demonstrasi untuk menuntut penurunan biaya potongan aplikasi dan legalisasi pekerjaan driver ojol dalam undang-undang yang mengikat, agar perusahaan aplikasi tidak dapat bertindak sembarangan.
Menanggapi rencana demo driver ojol, Head of Corporate Affairs Gojek Indonesia, Rosel Lavina, menyesalkan keputusan untuk mematikan aplikasi saat menyampaikan aspirasi. Ia menyatakan bahwa Gojek terbuka terhadap aspirasi mitra driver dan mengimbau agar penyampaian aspirasi dilakukan secara kondusif dan tertib. Rosel memastikan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen dapat terus menggunakan layanan Gojek seperti biasa.
Di sisi lain, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rating beli untuk saham GOTO, karena melihat prospek pertumbuhan yang menarik. Namun, target harga saham GOTO diturunkan menjadi Rp90 dari sebelumnya Rp120. Penurunan target harga ini disebabkan oleh perubahan penilaian yang kini menggunakan pendekatan discounted cash flow (DCF), menggantikan metode price to sales (P/S) multiple, dengan asumsi CAGR 6% untuk GTV ODS dan GoTo Financial selama periode 2024-2034.
Sementara itu, NH Korindo Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi beli untuk saham GOTO, namun menurunkan target harga menjadi Rp77 dari sebelumnya Rp81. Target harga baru ini mengimplikasikan EV/sales 2024 sebesar 4,94 kali. Risiko utama yang dapat mempengaruhi saham GOTO meliputi fluktuasi pasar, persaingan ketat di segmen usaha, regulasi yang kontraproduktif, dan kemungkinan kesalahan eksekusi dalam integrasi antar ekosistem.