[Medan | 15 Januari 2025] Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Vale Indonesia Tbk (INCO) secara resmi mengangkat Retno Lestari Priansari Marsudi sebagai Komisaris Independen perusahaan. Pengangkatan ini mengakhiri masa jabatan Raden Sukhyar yang diberhentikan dengan hormat dari posisi tersebut. Keputusan ini berlaku sejak penutupan RUPSLB dan akan tetap efektif hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tahun 2027.
Retno Marsudi, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia selama dua periode, diharapkan dapat memberikan pengalaman dan perspektif baru dalam mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang baik di PT Vale. Penunjukan ini diharapkan dapat memperkuat peran strategis perusahaan dalam industri tambang dan energi nasional.
Retno Marsudi, yang saat ini berusia 62 tahun, memiliki latar belakang pendidikan di bidang Hubungan Internasional dari Universitas Gadjah Mada, Hukum Uni Eropa dari Haagse Hogeschool Den Haag, serta Ilmu Hak Asasi Manusia dari Universitas Oslo. Sebelumnya, Retno pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda (2012-2014), Dirjen Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (2008-2012), serta Duta Besar RI untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia (2005-2008).
Di samping itu, PT Vale Indonesia juga mengumumkan bahwa perusahaan memegang 30% saham dalam proyek smelter High-Pressure Acid Leaching (HPAL) yang bekerja sama dengan GEM CO., Ltd. Proyek ini berlokasi di Sulawesi Tengah, dengan GEM CO., Ltd memegang 25% saham. Smelter yang diperkirakan akan menghabiskan investasi sebesar US$1,4 miliar (sekitar Rp22,77 triliun) ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2028.
INCO juga tengah merencanakan untuk mengajukan pinjaman sebesar US$1,2 miliar untuk memulai proyek pengembangan blok tambang baru tahun ini. Rencana pendanaan ini dilakukan setelah S&P Global Ratings menaikkan peringkat kredit INCO menjadi BB+ dengan prospek stabil, dari sebelumnya BB pada awal bulan ini.