[Medan | 13 Mei 2024] Sejumlah emiten minyak kelapa sawit (CPO) terpantau sudah merilis kinerja keuangannya untuk kuartal I-2024. Adapun PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), mencatatkan pendapatan sebesar Rp 879,46 miliar, atau turun 2,73% secara tahunan alias year on year (yoy). Meskipun begitu, laba bersih LSIP berhasil naik 141% yoy menjadi Rp 269 miliar di kuartal I-2024.
Sementara itu, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 2,59% menjadi Rp 230,5 miliar di kuartal I-2024, dengan pendapatan bersih mencapai Rp 4,79 triliun, naik 0,81% dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatatkan laba sebesar Rp 100,32 miliar di kuartal I-2024, naik 30,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya, meskipun penjualannya turun menjadi Rp 1,13 triliun, turun 19,07% dari tahun sebelumnya.
Lalu PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatatkan laba sebesar Rp 229 miliar di kuartal I-2024, naik 6,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara pendapatan naik 7,9% menjadi Rp 2,23 triliun. Sedangkan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) melaporkan penjualan sebesar Rp 1,91 triliun di kuartal I-2024, turun 0,71% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, namun laba bersihnya naik 25,8% menjadi Rp 370,8 miliar.
Menurut Analis Phillip Sekuritas Marvin Lievincent, kinerja keuangan mayoritas perusahaan CPO pada kuartal I-2024 menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, harga saham mereka masih terpengaruh oleh ketidakstabilan akibat konflik geopolitik di Timur Tengah. Marvin juga memperkirakan bahwa harga CPO di tahun 2024 kemungkinan akan mengalami tekanan dari konflik geopolitik tersebut.
Menurut Marvin, konflik geopolitik juga bisa meningkatkan harga pupuk dan meningkatkan biaya operasional emiten CPO. Ia juga melihat bahwa transisi cuaca dari El Nino ke La Nina juga bisa mengganggu produksi tanaman. Namun, jika kondisi cuaca di tahun ini bagus dan optimal, emiten bisa mengirit penggunaan pupuk tanpa harus mengorbankan jumlah oil extraction rate (OER).
Adapun, Marvin menilai bahwa kinerja LSIP masih relatif baik di antara perusahaan CPO pada kuartal I-2024, dan merekomendasikan pembelian saham LSIP dengan target harga Rp 1.155 per saham.