[Medan | 4 September 2024] Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan target dividen sebesar Rp 90 triliun untuk tahun 2025. Target ini lebih tinggi dibandingkan rencana setoran dividen tahun ini yang sebesar Rp 85,84 triliun.
Erick Thohir menjelaskan bahwa pencapaian target tersebut memerlukan kerja keras, tetapi juga harus didukung oleh anggaran kementerian yang memadai. Ia berharap anggota parlemen dapat menyesuaikan pagu anggaran Kementerian BUMN pada tahun 2025, yang kini turun menjadi Rp 277 miliar dari tahun ini yang sebesar Rp 284 miliar.
Untuk mencapai target dividen, Erick menekankan pentingnya efisiensi menyeluruh, meskipun hal ini mungkin menghadapi penolakan dari berbagai pihak. Selain itu, pencapaian tersebut tidak hanya bergantung pada laba dari BUMN, tetapi juga pada efisiensi operasional. Saat ini, dari total 47 perusahaan BUMN, hanya tujuh yang masih mencatat kerugian.
Menurut Sukarno Alatas, Head Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia, peningkatan target dividen BUMN 2025 dapat menjadi katalis positif bagi saham-saham BUMN, berkat asumsi pertumbuhan kinerja di masa depan. Respons pasar terhadap target ini positif, dengan indeks BUMN menguat hampir 10% dalam dua bulan terakhir.
Sukarno juga mengungkapkan bahwa Indeks BUMN 2024 berpotensi melanjutkan penguatannya pada semester II/2024, didorong oleh kenaikan dividen tahun depan serta ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed. Saham-saham pelat merah yang patut diperhatikan investor menurut Kiwoom Sekuritas antara lain BBRI, BBNI, BMRI, BBTN, TLKM, SMGR, PGAS, dan JSMR.