[Medan | 16 Agustus 2024] Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan hari Kamis (15/8/2024), dengan melemah 0,36% ke level 7.409. Meskipun terkoreksi, IHSG masih berhasil bertahan di level psikologis 7.400.
Nilai transaksi pada akhir perdagangan hari ini mencapai Rp 9,1 triliun dengan volume transaksi mencapai 17 miliar lembar saham, dan sudah ditransaksikan sebanyak 1 juta kali. Adapun 279 saham menguat, 286 saham melemah, dan 224 saham stabil. Sementara secara sektoral, sektor infrastruktur menjadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari Kamis dengan turun 0,73%.
IHSG berakhir di zona merah setelah empat hari berturut-turut berada di zona penguatan. Selain itu, koreksinya IHSG terjadi meski sentimen pasar cenderung positif setelah data inflasi terbaru AS kembali melandai hingga ke bawah 3%. Sebagai informasi, data CPI AS naik moderat pada Juli lalu dan kenaikan inflasi tahunan melambat hingga di bawah 3% untuk pertama kalinya dalam hampir 3,5 tahun terakhir, membuka pintu lebih lebar bagi The Fed untuk memangkas suku bunga bulan depan.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama, memprediksi IHSG akan bergerak menguat terbatas pada Jumat (16/8/2024) dengan level support di 7.364 dan 7.334, serta level resistance di 7.136 dan 7.168. Nafan menjelaskan bahwa sentimen yang memengaruhi IHSG adalah pidato nota keuangan yang akan berlangsung pada Jumat (16/8), yang akan memberikan pandangan terkait kebijakan fiskal Indonesia.
Dari regional, investor menantikan rilis data Tertiary Industry Index Juli 2024 di Jepang pada Jumat (16/8), yang diperkirakan tumbuh positif sebesar 0,3% month on month (MoM) setelah mengalami kontraksi -0,4% MoM pada Juni 2024. Indeks ini menjadi salah satu indikator utama yang mengukur kesehatan ekonomi Jepang, dan perbaikan pertumbuhan MoM mengindikasikan ekspektasi pasar yang positif terhadap sektor bisnis Jepang, yang berdampak pada nilai tukar Yen.