PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau pengelola jaringan bioskop Cinema XXI menggelar penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan memasang harga penawaran sebesar Rp 270 per saham. Angka tersebut pun merupakan batas bawah dari harga penawaran awal yang berada di rentang Rp 270 – Rp 288 per saham.
Sebagai informasi, CNMA menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham atau setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor usai IPO, dengan nominal Rp 8 per saham. Dengan begitu, CNMA berpotensi mengantongi dana sebesar Rp 2,25 triliun.
Nantinya, sekitar 65% dari dana IPO akan digunakan untuk pengembangan dan ekspansi jaringan bioskop Cinema XXI di Indonesia. Kemudian, sekitar 20% akan digunakan Cinema XXI untuk pembayaran lebih awal sebagian pokok utang kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan sisanya sebesar 15% akan digunakan sebagai modal kerja.
Selain itu, CNMA juga akan menggelar program saham untuk karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA) sebesar-besarnya 0,23% atau setara dengan 11,11 juta saham. Kemudian, CNMA juga akan melakukan private placement dengan melepas 10% saham kepada 2 investor strategis, yaitu PT Harkatjaya Bumipersada senilai 8% dan PT Adi Pratama Nusantara sebanyak 2%.
Adapun, yang bertindak sebagai penjamin pelaksana efek adalah PT Indo Premier Sekuritas, PT J.P. Morgan Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT UBS Sekuritas Indonesia. Sementara itu, masa penawaran umum CMNA akan digelar mulai dari 27 Juli sampai 31 Juli 2023, dan rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Agustus 2023 mendatang.