Google telah meluncurkan Bard, sebuah chatbot AI yang dirancang untuk bersaing dengan ChatGPT. Namun, untuk sementara ini, Bard hanya akan tersedia untuk pengguna di Inggris dan Amerika Serikat. Pada dasarnya, Bard memiliki fungsi yang serupa dengan ChatGPT, yaitu mampu menghasilkan esai, puisi, atau kode komputer sesuai perintah pengguna. Menurut CEO Google, Sundar Pichai, Bard akan diluncurkan ke publik Inggris dan AS setelah diuji ke 80.000 karyawan. Nantinya, Bard juga akan tersedia di negara lain.
Sebagai informasi, Google resmi meluncurkan Bard pada bulan lalu. Namun dalam peluncurannya, demonstrasi yang dilakukan justru memberikan jawaban tidak akurat. Akibat dari jawaban yang tidak akurat ini, saham perusahaan induk Google Alphabet pun turun hingga 7,7% dan rugi senilai US$100 miliar dari nilai pasarnya.
Google sejauh ini juga cukup hati-hati dalam upaya peluncuran Bard kepada konsumen. Berbeda dengan Microsoft yang lebih percaya diri melempar ChatGPT ke publik meski masih banyak masalah di dalamnya. ChatGPT dikelola oleh OpenAI yang sejak awal tahun ini mendapat jaminan dukungan dana hingga miliaran dolar dari Microsoft. Google mengatakan peluncuran Bard akan secara bertahap. Selain itu, platform ini juga nantinya akan bisa mengidentifikasi beragam bahasa.