[Medan | 20 Maret 2024] PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), perusahaan teknologi yang bergerak di bidang jasa ride hailing, e-commerce dan digital payment ini berencana untuk menggelar pembelian kembali saham alias buyback sebanyak-banyaknya US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,1 triliun.
Manajemen GOTO menjelaskan bahwa dengan adanya perbaikan profitabilitas dan arus kas, perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan modalnya sesuai dengan rencana alokasi modal yang baru disusun. Rencana tersebut mencakup inisiatif pembelian kembali saham perseroan (share buyback) sebanyak-banyaknya US$ 200 juta, dimana implementasi dan realisasi dari rencana ini akan tergantung pada persetujuan regulator dan pemegang saham, yang akan diajukan melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) berikutnya.
Sebagai informasi, GOTO mencatatkan rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp 90,39 triliun dalam laporan keuangannya untuk tahun 2023. Rugi bersih ini meningkat sebesar 128% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 39,57 triliun.
Adapun penyebab utama dari peningkatan rugi bersih tersebut adalah divestasi PT Tokopedia ke TikTok yang terjadi beberapa waktu lalu. Hal ini mengakibatkan GOTO mencatatkan kerugian akibat penurunan nilai aset goodwill sebesar Rp 78,76 triliun selama tahun 2023. Jika mengabaikan pencatatan goodwill, GOTO seharusnya membukukan rugi bersih sebesar Rp 11,8 triliun pada 2023. Kerugian ini turun 60% secara tahunan dari Rp 29,3 triliun di 2022.
Namun secara rinci, kinerja operasional GOTO sejatinya telah membaik. Pasalnya, pendapatan bersih perusahaan ini mencapai Rp 14,78 triliun, naik 30,28% YoY dari Rp 11,34 triliun. Pendapatan dari imbalan jasa melonjak 37,42% YoY menjadi Rp 8,66 triliun, sementara pendapatan dari imbalan iklan berkontribusi sebesar Rp 2,19 triliun, dan pendapatan lainnya mencapai Rp 1,79 triliun.
Jumlah beban GOTO terpantau turun signifikan sebesar 39,86% secara tahunan menjadi Rp 25,06 triliun di 2023, dibandingkan dengan Rp 41,67 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini pun mengakibatkan rugi usaha GOTO menyusut 66,11% menjadi Rp 10,27 triliun sepanjang tahun 2023, dibandingkan dengan rugi usaha sebesar Rp 30,32 triliun pada tahun sebelumnya.
Adapun menurut Equity Research Analyst MNC Sekuritas Alif Ihsanario menilai rencana buyback saham ini merupakan sinyal bahwa manajemen menganggap harga saham saat ini sudah tidak masuk akal. Menurutnya, manajemen GOTO menilai tidak mencerminkan kekuatan perseroan dan prospek bisnis masa depan. Terlebih, setelah Tokopedia berpindah ke naungan TikTok, anak usaha ByteDance Ltd. ini.